KASUS
UKM
I.
PENDAHULUAN
Kasus UKM
yang memiliki Resiko Dalam suatu usaha saat mengelola suatu produk yang akan
dihasilkan dari barang itu belum jadi atau belum siap dipakai menjadi siap jadi
atau siap dipakai. Sebagai salah satu contoh dari banyaknya jenis usaha kecil
menengah (UKM) di Indonesia yang memiliki resiko adalah usaha pembuatan
kerupuk. Sebut saja pabrik ini "irma krupuk". Pabrik ini menjual
kerupuk dalam jumlah besar tiap harinya. Sudah banyak distributor dari kerupuk
ini. Pabrik ini awalnya hanya sedikit memproduksi kerupuk namun karena semakin
hari permintaan akan krupuk meningkat maka produksi kerupuk ini akhirnya
semakin pesat.
II.
ISI
Kasus UKM
yang memiliki Resiko Dalam suatu usaha saat mengelola suatu produk yang akan
dihasilkan dari barang itu belum jadi atau belum siap dipakai menjadi siap jadi
atau siap dipakai. Sebagai salah satu contoh dari banyaknya jenis usaha kecil
menengah (UKM) di Indonesia yang memiliki resiko adalah usaha pembuatan
kerupuk. Sebut saja pabrik ini "irma krupuk". Pabrik ini menjual
kerupuk dalam jumlah besar tiap harinya. Sudah banyak distributor dari kerupuk
ini. Pabrik ini awalnya hanya sedikit memproduksi kerupuk namun karena semakin
hari permintaan akan krupuk meningkat maka produksi kerupuk ini akhirnya
semakin pesat.
Namun saat
permintaan akan kerupuk semakin banyak makan resiko yang dihadapi pabrik ini
juga semakin besar. Dulunya pembuatan kerupuk pada pabrik ini dengan cara
dijemur saat adonan kerupuk sudah mulai dibentuk melingkar-lingkar namun karena
permintaan akan kerupuk semakin banyak pabrik ini sekarang menggunakan oven
khusus untuk mengeringkan kerupuknya sehingga produksinya semakin cepat dan
semakin rendah pula resikonya. Jika pabrik ini memakai cara pengeringgannya
dengan menjemur adonan kerupuk yang sudah jadi dibawah sinar matahari makan UKM
ini akan menghadapi resiko yang cukup besar. Bicara soal cuaca, pabrik ini
harus menyesuaikan cuaca saat menjemur kerupuk karna itu resiko yang akan
dihadapi UKM ini termasuk dalam resiko tidak disengaja karena UKM ini tidak
dapat memprediksi cuaca yang akan datang tersebut. Syukur saat cuaca sedang
terik maka kerupuk tersebut dapat dijemur namun saat cuaca mendung dan hujan
maka penjemuran kerupuk tersebut harus di hentikan sejenak. Maka timbul lah ide
untuk menjemur kerupuk tersebut di oven maka resiko yang dialami UKM tersebut
akan terminimalis.
Di Indonesia
terdapat sekitar 39 juta usaha mikro, usaha kecil 900.000. Usaha menengah hanya
sekitar 57.000, serta perusahaan besar 2000-an. Namun dalam menjalankan usahanya
yang tetap survive dalam menghadapi krisis ekonomi nasional, kebanyakan di
sektor UKM ( Usaha Kecil Menengah ). Sektor ini terbukti mampu menggerakkan
perekonomian nasional lewat modalnya yang sangat terbatas dimana tidak jarang
para pengusaha di sektor ini menambah modalnya tidak lewat bank ,akan tetapi
menggunakan modal yang berasal dari rentenir. Salah satu hal klasik yang
dihadapi oleh pengusaha di sektor UKM adalah terbatasnya modal yang diberikan
oleh pihak bank serta peluang untuk mendapatkannya. Sebagai contoh , peluang
konglomerat lebih besar dibandingkan UKM. Sampai kini tercatat, konglomerat
sudah memperoleh kesempatan sebesar 900 trilyun . Sementara, pengusaha kecil
dan menengah hanya mampu diberi peluang sekitar Rp 50 trilyun, serta Kredit Usaha.
III.
PENUTUP
Dari
kajian ini dapat disimpulkan bahwa UKM memiliki peranan penting dalam
perekonomian lokal daerah,khususnya dalam menggerakan aktivitas ekonomi
regional dan penyebab lapangan kerja. Namun demikian industry UKM masih
menghadapi berbagai masalah mendasar, yaitu masalah kualitas produk, pemasaran
dan sustainability usaha. Diperlukan berbagai kebijakan yang bersifat terobosan
untuk memotong mata rantai masalah yang dihadapi UKM, hususnya untuk mengatasi
beberapa hal yang menjadi hambatan dalam bidang pengembangan produk dan
pemasaran.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar